Bagi Muslim Kasim, silek tidak
bisa dipisahkan dari lelaki Minangkabau. Disela-sela kesibukannya sebagai
pamong senior, Muslim kasim masih menyempatkan diri berlatih silek. Tidak heran
jika usia tidak lantas mengerus kemampuan bersilatnya. Ketika diuji para tuo silek
dan pandeka, Muslim Kasim masih lincah. Tendangan
dan pukulan dapat ditangkis dan dipatahkan, bahkan Muslim Kasim juga balas
menyerang.
Saat ini Muslim Kasim Pembina
Perkumpulan Silat tradisi Minang "Rancak Basamo Salingka Marapi Salirik
Gunuang Singgalang”. Ia mendorong agar para tua silat mau mendirikan Koperasi
Pendekar Minang , sebuah wadah sosial dan ekonomi, tak saja bagi guru silat
tapi juga bagi para pendekarnya. Muslim Kasim juga mendukungbila ada keinginan
dari tua silat mendirikan wadah khusus bagi pengembangan dan pelestarian silat
yang berakar tradisi Minangkabau yang bukan untuk dipertandingkan, tapi diarifi
dalam sikap yang bijak. Termasuk menggagas Musyawarah besar pendekar Minang
guna pengembangan silek tradisi Minang.
Fauzi Bahar juga demikian.
Ketegasan, kedisiplinan sekaligus sikap persaudaraan yang kental di diri Fauzi
Bahar bukan semata-mata didikan marinir.
Jauh sebelum itu, Fauzi Bahar sudah mempelajari karakter luhur tersebut melalui
silek.
Sejak kecil, Fauzi Bahar, yang
turut berjualan sayur kangkung dan kue mangkuk ini, belajar mengaji di Surau
Tabek, yang berada persis di depan rumahnya. Fauzi Bahar belajar silat
di perguruan Pat Ban Bu (Empat Banding Budi) di Ikua Koto. Bahkan setelah tamat
belajar silat, dia menjadi pelatih silat di perguruan Pat Ban Bu tersebut.
Atas dedikasinya dalam
mengembangkan silek di Sumatera Barat, Fauzi Bahar ditetapkan sebagai Ketua Umum Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI)
Sumatera Barat periode 2012-2016. Pelantikan dilakukan oleh Ketum IPSI Letjen
(Purn) Prabowo Subianto di di GOR
Universitas Negeri Padang. Selain itu, oleh oleh Niniak Mamak Koto Tangah Fauzi Bahar diberi gelar Pandeka
Rajo Nan Sati.
Silek Minangkabau berguna sebagai
perisai diri, sekaliguss mengandung kewajiban untuk manajadi garda penjaga
nagari. Ikatan silek ini juga yang membuat Muslim Kasim – Fauzi Bahar klop
untuk membangkik batang tarandam. Serupa silek, majunya Muslim Kasim – Fauzi
Bahar dalam gelanggang pilgub Sumbar,
bukan semata-mata ambisi, tetapi merupakan perwujudan dari menjaga
nagari.
Bahkan, jauh-jauh hari para tuo
silek dan ribuan pandeka mudo di Perkumpulan Seni
Silek Tradisi Minangkabau Rancak Basamo (PS2T-MKRB) sudah siap mengalangkan
leher demi membangkit batang tarandam, yaitu komitmen untuk
mendukung Muslim Kasim menjadi Gubernur Sumbar periode 2015-2020.
0 komentar:
Posting Komentar