Sebagai Wakil Gubernur Sumbar,
mantan Bupati Padang Pariaman dua periode, mantan birokrat, rencana politisi
senior berumur kepala 7, Muslim Kasim, untuk maju sebagai Cagub dalam Pilkada
Sumbar mendatang, jelas mengusik peluang Irwan Prayitno. Konon kunci kemenangan
Irwan Prayitno di Kabupaten Padang Pariaman, Kota Pariaman dan Kota Padang
adalah akibat solidnya warga piaman yang mendukung Muslim Kasim. Jangan pula
dilupakan kekuatan media massa. Harian
Haluan adalah milik Basrizal Koto, besannya Muslim Kasim. Karena itu, Muslim
Kasim harus dihentikan sebelum maju berperang.
Posisi Muslim Kasim saat ini
adalah Ketua Watim Golkar Sumbar. Tapi,
jika Golkar bisa ikut Pilkada, sangat kecil potensi Muslim Kasim untuk menjadi
kandidat dari Golkar Sumbar. Proses peradilan sengketa DPP Golkar tidak
berpengaruh bagi Muslim Kasim. Jika Agung Laksono yang menang, maka Yan Hiksas
yang akan menjadi kandidatnya. Sebaliknya, jika ARB yang berkuasa, maka kartu
Hendra Irawan Rahim akan kembali hidup.
Peluang Muslim Kasim ada pada
Koalisi 'Sumatera Barat Bangkit', gabungan antara Hanura, PKB, PDI Perjuangan,
dan PBB. Ada beberapa politikus kawakan yang mendaftar. Belakangan Yan Hiksas
juga melakukan komunikasi politik kepada Koalisi 'Sumatera Barat Bangkit'.
Namun saingan terberat Muslim Kasim di sini adalah Shadiq Pasadique yang sudah jauh-jauh
membangun komunikasi. Salah satu potensi penjegalan Muslim Kasim bisa muncul dari PKB.
Usut punya usut, Febby Dt Bangso
Putiah Ketum DPW PKB Sumbar telah bertemu Fadli Zon bicara tentang Koalisi
PKB-Gerindra pada Pilwakot Bukittingi. Gerindra mulai memikirkan Febby Dt
Bangso Putiah sebagai kandidat calon Walikota Bukittinggi. Melihat dinamika
politik Sumbar, bisa jadi Fadli Zon memberi syarat agar PKB tidak mendukung
Muslim Kasim, sebagai upaya mengamankan Irwan Prayitno-Nasrul Abit.
Jika Koalisi 'Sumatera Barat
Bangkit' terlepas, maka satu-satunya kendaraan Muslim Kasim tinggal Nasdem. Saat
ini, bersama Fauzi Bahar dan Epiyardi Asda, Muslim Kasim sedang menunggu
keputusan kandidat dari DPP Nasdem. Pertanyaannya, jika isu “memensiunkan”
Muslim Kasim menguat, kepada siapa Muslim Kasim akan mencukupi sisa kursi yang
dibutuhkan untuk maju dalam Pilkada Sumbar?
Jika Koalisi PKS, Gerindra dan
PAN terjadi, tidak mungkin berkoalisi dengan Fauzi Bahar. Sekalipun Koalisi 'Sumatera
Barat Bangkit' berhasil diambil Shadiq
Pasadique, ada kesulitan besar jika mereka hendak berkoalisi. Kecil kemungkinan
Shadiq Pasadique akan mengalah, menjadi cawagub. Sedangkan Muslim Kasim akan
memilih pensiun ketimbang kembali menjadi wagub. Artinya, jika pun Muslim Kasim
berhasil merebut Nasdem, ujung-ujungnya akan pensiun juga. Sepertinya sangat
sulit memikirkan bahwa Muslim Kasim akan maju dari jalur perseorangan.
Kasus serupa, juga dialami oleh
Fauzi Bahar. Ada kekuatan politik yang coba menjegal mantan Walikota Padang 2
periode ini. Perkara ini akan kita bahas pada tulisan mendatang.
Yang jelas, jika skenario ini berjalan, maka
satu-satunya yang masih bisa maju dengan berkendaraan parpol adalah Shadiq
Pasadique. Dia bisa berpasangan dengan Mulyadi yang hampir pasti akan didukung
Partai Demokrat. Epiyardi Asda dan Yan Hiksas juga layak dipertimbangkan, jika
kisruh sengketa PPP dan Golkar bisa selesai sebelum batas akhir pendaftaran ke
KPU Sumbar.
*Buyuang Binguang adalah analis kelas kampung yang masih
suka linglung
0 komentar:
Posting Komentar