AWAK BADUNSANAK, NDAN!!!

Minggu, 31 Mei 2015

Hendra Irwan Rahim "Pimpin Partai Pemenang, Pede Punya Nilai Jual"


Belum setahun memangku jabatan ketua DPRD Sumbar, kini nama Hendra Irwan Rahim masuk bursa calon gubernur periode lima tahun mendatang. Ketua DPD I Partai Golkar Sumbar ini disebut-sebut sudah menggalang “koalisi” dengan sejumlah partai politik guna memuluskan langkahnya bertarung di Pilgub 2015.
Bukan itu saja, Hendra disebut-sebut juga sudah menyiapkan pasangannya. Benarkah? Berikut wawancara wartawan Padang Ekspres Rommi Delfiano dengan Hendra Irwan Rahim di Padang, kemarin (20/2).

Anda kan baru menjabat ketua DPRD Sumbar, kenapa mencalonkan juga dalam Pilgub 2015?
Maaf dinda, ini bukan soal mencalonkan atau tidak. Boleh jadi sepintas orang menilai saya terkesan rakus jabatan. Namun, tidak begitu sebetulnya. Semua pasti menyadari bahwa setiap pendirian partai politik, pastilah tujuannya untuk merebut kekuasaan.
Tentunya, kekuasaan itu diperuntukkan bukan serampangan. Namun, sepenuhnya untuk mencapai kesejahteraan rakyat. Nah, kekuasaan itu bukanlah berada di lembaga legislatif (DPRD, red), tapi di tangan eksekutif selaku eksekutor.
Jadi, bagaimana kita bisa leluasa menyejahterakan rakyat, sedangkan kita tak memiliki kewenangan mengeksekusi kegiatan atau program. Beranjak dari pertimbangan inilah, saya plus dukungan kawan-kawan dan DPP, saya memutuskan maju dalam pilgub mendatang.

Anda percaya diri (pede) figur Anda ‘menjual’?
Bisa jadi dibilang begitu. Alasannya, tentu tidak muluk-muluk. Saya kan ketua parpol pemenang Pemilu 2014, dan terpilih menjadi ketua DPRD Sumbar.
Ini tentu kredit poin bagi saya untuk maju menjadi cagub atau cawagub. Prosesnya kini sedang berjalan di internal parpol. Bila sudah clear semua, barulah saya sampaikan ke rekan-rekan media.
Tahapan pilgub pun kan belum berjalan, revisi UU Pilkada saja baru disahkan DPR bersama pemerintah. Sama-sama kita lihatlah bagaimana nantinya.
  
Parpol koalisi dan pasangan cagub/cawagubnya, bagaimana?
Saya sulit juga memberi gambarannya. Tetapi, sebetulnya saya sudah mulai berkomunikasi dengan parpol lain. Tak terkecuali, soal pasangan calonnya. Tapi apakah menjadi Sumbar 1 atau tidak, saya tak terlalu mematok target. Ya, bisa cagub atau cawagub.
Parpol-parpol yang akan kita ajak berkoalisi pun sudah mulai mengerucut. Parpol apa saja itu, tunggu tanggal mainnya hehehe…Begitu juga siapa pasangan saya, bukan sekarang saya ungkap.

Dari sekian banyak calon, siapa paling Anda anggap paling berat?
Jelas kedua calon incumbent. Bagaimanapun, keduanya memiliki kekuasaan dan fasilitas. Kendati keduanya harus mengundurkan diri empat bulan jelang pemilihan, tetap saja posisi calon petahana diuntungkan.
Soalnya, waktunya sangat singkat. Namun bagaimanapun, bagi saya tetap saja ada peluang membalikkan keadaan. Ibarat bermain bola, belum tentu tim-tim kuat yang selalu menang. Fakta pilkada di Sumbar, tak semua calon incumbent memenangkan pilkada
Anda tentu sudah menyiapkan ongkos politik, berapa nominalnya?   
Soal nominal, nggak enak disebutkan. Insya Allah, teman-teman banyak yang siap membantu. Bagaimanapun, saya maju dalam pilgub nanti bukan atas nama pribadi. Tapi, atas nama dukungan partai dan orang-orang yang menginginkan saya maju. Mau tak mau, mereka tentu tak membiarkan saya berjuang sendiri.  

Apa yang Anda tawarkan bagi kemajuan Sumbar?
Soal ini, nantilah kita bicarakan. Kalau sekarang diekspose, bisa jadi “jualan” juga bagi calon atau pihak lainnya. Insya Allah, kita sama-sama berkomitmen memberikan yang terbaik bagi Sumbar. Tentunya, demi kesejahteraan masyarakat. (*)

0 komentar:

Posting Komentar